Jumat, 25 Januari 2013

penyakit diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus 








Diabetes mellitus adalah istilah untuk sebutan penyakit yang di Indonesia dikenal dengan nama penyakit gula atau kencing manis, istilah ini berasal dari bahasa Yunani. Diabetes artinya mengalir terus, mellitus artinya madu atau manis. Jadi istilah ini menunjukan tentang keadaan tubuh penderita, yaitu adanya cairan manis yang mengalir terus. Penyakit Diabetes mellitus ini biasa timbul secara mendadak pada anak-anak dan orang dewasa muda. Pada orang yang telah berumur, penyakit ini sering muncul tanpa gejala dan kerap baru diketahui bila yang bersangkutan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Apabila penyakit ini dibiarkan tidak terkendali atau penderita tidak menyadari penyakitnya bertahun tahun kemudian akan timbul berbagai komplikasi kronis yang berkaitan patal, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, atau timbulnya impotensi yang sangat merisaukan. Saat ini. Diabetes mellitus tidak hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga mencakup metabolism protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang bersifat kronis terutama terjadi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Oleh karena itu, setiap orang sangat dianjurkan sedini mungkin mewaspadainya dan segera memulai usaha pencegahan. Untuk itu penyusun akan membahas tiga jenis tanaman obat untuk diabetes mellitus
Jenis – jenis Tanaman Obat yang dapat Mengobati Diabetes Mellitus Tanaman obat yang digunakan dalam terapi Diabetes Mellitus jumlahnya cukup banyak.
Tanaman – tanaman tersebut diantaranya :
 a. Lidah buaya ( Aloe vera ) Tunbuhan liar di tempat yang banyak terkena sinar matahari. Lidah buaya ditanam di pot dan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, tepinya berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15 – 36 cm, lebar 2-6 cm, bunga berwarna kuning kemerahan, bijinya kecil, warnanya hitam dan banyak tumbuh di afrika bagian utara, Hindia barat. Lidah Buaya tahan terhadap kekeringan, karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, bunga, dan akar. Tanaman ini digunakan dalam bentuk segar. Kandungan kimia : Lidah buaya mengandung aloin, barbaloin, isobarbaloin, aleonin, dan aleosin. Efek Farmakologis: Tanaman ini Memiliki rasa pahit dan bersipat dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, pencahar, parasiteside, dan untuk memperbaiki pancreas.
b. Kumis Kucing ( Orthosiphon Aristatus ) Tumbuhan tegak, bagian bawah berakar dan tinggi bagian buku – bukunya mencapai 12 cm. batang segi empat agak teratur dan berbulu pendek. Daun tunggal, bentuknya bundar, berbulu halus, pinggir bergerigi, dan kedua permukaan berbintik. Bunga berupa tandan, warna ungu pucat, biru, atau putih. Tumbuh di daratan rendah dan ketinggian sedang. Seluruh bagian tanaman kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk ramuan obat terutama daunnya. Kandungan Kimia : Tanaman ini mengandung orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, garam kalium dan miyoinositol. Herba ini memiliki rasa asin agak pahit dan sepet. Efek Farmakologis : Tamanan ini bersifat antiradang, peluruh air seni, dan penghancur batu saluran kencing. Kumis kucing rasanya pahit dan bersifat sejuk. Rebusan kumis kucing dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus ditambah keluhan ginjal dan infeksi saluran kencing.
c. Mengkudu ( Morinda Citrifoli ) Mengkudu tumbuh didataran rendah pada ketinggian tanah 1.500 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini mempunyai barang tidak terlalu besar dan tinggi pohon 3-8 m. daunnya bersusun berhadap-hadapan, panjang daun 20-40 cm, dan lebar 7-15 cm. bunganya berwarna putih, berwarna hijau dan berbentuk lonjong, bijinya banyak dan kecil-kecil terdapat didalam daging buah. Pada umumnya tumbuhan mengkudu dapat tumbuh secara liar di hutan –hutan atau dipelihara orang dipekarangan rumah. Bagian yang digunakan untuk membuat ramuan obat adalah akar, daun, buah, kulit batang dan bunga. Daun mengkudu termasuk makanan berserat yang dapat mengurangi kenaikan glukosa darah sesudah makan di samping menurunkan kadar lemak darah. Kandungan Kimia : kulit akar mengkudu mengandung morindin, morindon, dan soranjidiol. Buahnya mengandung alkaloid triterpenoid. Daunnya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung glikosida antrakinon. Selain itu mengkudu juga mengandung minyak menguap asam capron dan asam caprylat. Efek farmakologis : Mengkudu berfungsi sebagai penghilang hawa lembap pada tubuh, penambah kekuatan tulang, dan pembersih darah. Perasan air mengkudu dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus. d. Sembung ( Blumea balsamifera ) Tumbuh di tempat terbuka dan pada tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi sampai 4 m berambut halus, bentuk daun bundar, bagian pangkal dan ujung daun lancip, pinggir bergerigi, panjang 8 – 40 cm, lebar 2 – 20 cm, dan terdapat 2 – 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan daun bagian atas berambut kasar, bagian bawah berambut hseperti beludru. Bunga keluar dari ujung cabang dan warnanya kuning. Buah longkah sedikit melengkung dan panjangnya 1 mm. Kandungan kimia : Daun sembung mengandung minyak atsiri seperti sineol, borneol, kamper, tannin dan flavonoid. Efek farmakologis : Tanaman ini bermanfaat untuk mengobati penyakit reumatik, masuk angin, antidiare, dan antipiretik. Selain penyakit diatas tanaman ini bermanfaat sebagai ekspektoran ( Peluruh Dahak ). Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Gejala Umum penyakit Deabetes Mellitus. Gejala awal yang timbul pada penderita dewassa yang lebih tua biasanya ringan sehingga mereka tidak merasa perlu untuk berkonsultasi kepada dokter. Akibatnya, sering mereka baru mengetahui menderita diabetes mellitus setelah timbul komplikasi, seperti penglihatan jadi kabur atau bahkan mendadak buta, timbulnya penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kulit dan saraf bahkan terjadi pembusukan pada kaki ( gangrene ). Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien antara lain rasa haus, banyak kencing, rasa lapar, badan terasa lemas, berat badan turun, rasa gatal, kesemutan, mata kabur, dan kulit kering. Berat badan penderita penyakit diabetes mellitus dapat menurun drastis. Hal ini disebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel jaringan. Keluhan lain penderita adalah sering kencing dan setiap kali air kencing yang dikeluarkan cukup banyak. Keadaan ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi. Adanya glukosa dalam air kencing tersebut glukosuria. Untuk mengeluarkan glukosa melalui ginjal dibutuhkan banyak air. Hal inilah yang menyebabkan penderita sering kencing (poliuria ) yang rasanya manis. Terkadang kencing dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi ) juga mengakibatkan kulit menjadi kering. Rasa haus yang kekurangan air. Akibatnya timbul rangsangan ke susunan saraf pusat sehingga penderita merasa haus dan ingin minum terus (polidipsi) Banyak makan (poliphagia) terjadi karena adanya rangsangan ke susunan saraf pusat karena kadar glukosa di dalam sel ( intraselluler ) berkurang. Akibat kekurangan glukosa intraseluler maka timbullah rangsangan sehingga penderita merasa lapar dan ingin makam.
Untuk mengatasi kekurangan energy maka tubuh menggunakan cadangan lemak. Cadangan lemak dirombak (lipolisis) dan mengakibatkan kadar lemak di dalam darah meningkat (hiperlipidemia). Lipolisis yang berlebihan mengakibatkan ketoasidosis ( metabolic asidosis ) dan menyebabkan pernafasan menjadi cepat dan dalam ( pernapasan kushmaul ) Badan penderita penyakit diabetes mellitus sering terasa lemah dan berat. Hal ini terjadi akibat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit karena ikut terbuang melalui kencing yang berlebihan. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan penderita diabetes mellitus antara lain kejang pada kaki atau betis akibat kekurangan cairan dan elektrolit, rasa gatal, pada wanita dapat terjadi rasa gatal pada lubang dubur, kemaluan, bisul – bisul, dan mata menjadi kabur. Komplikasi yang mungkin timbul karena pengaruh diabetes mellitus diantaranya adalah gangguan pembuluh darah besar ( makroangiopati ) dan gangguan pembuluh darah kecil (mikroangiopati ). Mikroangiopati menyebabkan kerusakan pada ginjal, mata dan saraf. Adapun makroangiopati mengakibatkan kerusakan pada jantung, otak, dan kaki. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar